Khutbah Jum'at: Jujur itu Jalan Menuju Surga ~ ustadzmu.com

0
Khutbah Jum'at: Jujur itu Jalan Menuju Surga ~ ustadzmu.com. Para pembaca ustadzmu dimanapun Anda berada, berikut ini ustadzmu sajikan khutbah jum'at tentang kejujuran. Khutbah ini secara ringkas akan mengulas tafsir dari Al-Quran Surat Al-Ahzab ayat 70-71 tentang perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk Berkata yang Benar atau Jujur.
Khutbah Jum'at: Jujur itu Jalan Menuju Surga
Khutbah Jum'at: Jujur itu Jalan Menuju Surga

Silakan dibaca, semoga bermanfaat untuk siapa saja yang yang sedang mencari materi khutbah jum'at atau mencari materi kultum atau ceramah. Jangan lupa berbagi, dengan meng-klik tombol share sosial media yang ustadzmu sediakan. Terima kasih, jazaakallahu khairan.

Khutbah Jum'at: Jujur itu Jalan Menuju Surga

Khutbah I (Khutbah Pertama)

الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه.
اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ على نَبِيِّنَا مُحمَّد وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهَ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا أَمَّا بَعْدُ.

Alhamdulillah, segala puja dan puji milik Allah Rabb semesta alam, kita memuji, memohon pertolongan, dan memohon ampun kepadaNya. 

Shalawat dan salam kita sampaikan kepada Nabi akhir zaman, Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam.

Jama'ah Jum'at Hafizhakumullah,
Lewat mimbar jum'at ini, khatib wasiatkan kepada diri khatib pribadi dan kepada jama'ah jama'ah semuanya, untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan menjalankan perintah-perintahNya, menjauhi segala laranganNya. Bertakwa sebagaimana yang telah Allah perintahkan:

 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

"Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kalian kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa, dan janganlah kalian wafat kecuali dalam keadaan Islam."

Jama'ah Jum'at Hafizhakumullah,
Diantara ayat yang sering dibacakan dan menjadi mukadimah atau pembuka para khatib atau orang-orang yang berceramah adalah firman Allah Subhanahu wata’ala dalam Al-Quran surat Al-Ahzab (33) ayat 70-71

{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا (70) يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا (71) }

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barang siapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.

Jama'ah Jum'at Hafizhakumullah,
Ketika menafsirkan ayat ini, Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan:
"Allah Subhanahu wa Ta'ala memerintahkan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman agar tetap bertakwa kepada-Nya dan menyembah-Nya dengan penyembahan sebagaimana seseorang yang melihat-Nya, dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar, yang jujur, tidak bengkok, tidak pula menyimpang. Lalu Allah menjanjikan kepada mereka jika mereka melakukan perintah-perintah-Nya ini, Dia akan memberi mereka pahala dengan memperbaiki amal perbuatan mereka. Yakni Allah memberi mereka taufik untuk mengerjakan amal-amal yang saleh, dan bahwa Allah akan mengampuni dosa-dosa mereka yang terdahulu. Sedangkan dosa yang akan mereka lakukan di masa mendatang, Allah akan memberi mereka ilham untuk bertobat darinya.

Selanjutnya Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

{وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا}

Dan barang siapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar. (Al-Ahzab: 71)

Demikian itu karena dia dihindarkan dari neraka Jahim dan dimasukkan ke dalam surga yang penuh dengan kenikmatan yang kekal.

Selanjutnya Ibnu Katsir menukil hadits riwayat sahabat Abu Musa Al-Asy'ari:

عَنْ أَبِي مُوسَى الْأَشْعَرِيِّ قَالَ: صَلَّى بِنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَاةَ الظُّهْرِ، فَلَمَّا انْصَرَفَ أَوْمَأَ إِلَيْنَا بِيَدِهِ فَجَلَسْنَا، فَقَالَ: "إِنَّ اللَّهَ أَمَرَنِي أَنْ آمُرَكُمْ، أَنْ تَتَّقُوا اللَّهَ وَتَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا". ثُمَّ أَتَى النِّسَاءَ فَقَالَ: "إِنَّ اللَّهَ أَمَرَنِي أَنْ آمُرَكُنَّ: أَنْ تَتَّقِينَ اللَّهَ وَتَقُلْنَ قَوْلًا سَدِيدًا"

Dari Abu Musa Al-Asy'ari yang mengatakan bahwa kami salat Lohor bersama Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam Setelah selesai dari salatnya beliau berisyarat kepada kami dengan tangannya, lalu kami duduk, dan beliau Shalallahu'alaihi Wasallam bersabda: Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala telah memerintahkan kepadaku agar aku memerintahkan kepada kalian untuk bertakwa kepada Allah dan berkata yang benar. Kemudian beliau Shalallahu'alaihi Wasallam mendatangi kelompok kaum wanita, lalu bersabda: Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala telah memerintahkan kepadaku agar aku memerintahkan kepada kalian untuk bertakwa kepada Allah dan berkata yang benar.

Ikrimah mengatakan bahwa yang dimaksud dengan perkataan yang benar adalah kalimah 'Tidak ada Tuhan selain Allah'. Selain Ikrimah mengatakan, makna yang dimaksud adalah perkataan yang benar. Mujahid mengatakan bahwa makna yang dimaksud adalah perkataan yang jujur, sedangkan yang lain mengatakan perkataan yang benar. Semua pendapat dalam hal ini dibenarkan.

Jama'ah Jum'at Hafizhakumullah,
Dalam Bulughul Maram min Adillatil Ahkam bagian Kitabul Jami' Bab at-Targhib fi Makarimil Akhlaq (hadits nomor 1519), Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani menyebutkan hadits riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim dari sahabat Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu ia berkata: Telah bersabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam:

"Peliharalah sifat jujur, karena sesungguhnya sifat jujur itu akan menunjuki seseorang kepada kebaikan dan sesungguhrya kebaikan itu akan mengantarnya masuk ke dalam surga. Dan tidaklah seseorang berupaya terus untuk bersifat jujur melainkan ia akan dicatat sebagai seorang yang jujur disisi Allah. Dan berhati-hatilah terhadap sifat dusta, karena sesungguhrnya dusta itu akan membawa seseorang melakulan kemaksiatan, dan sesungguhnya kamaksiatan itu akan menjerumuskannya ke dalam neraka. Dan tidaklah seseorang terus berdusta, melainkan ia akan dicatat sebagai seorang pembohong disisi Allah."
(Muttalaq 'Alaih)

Jama'ah Jum'at Hafizhakumullah,
Dalam Taudhihul Ahkam min Bulughil Maram (Syarah Bulughul Maram), Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Alu Bassam menjelaskan ada beberapa hal-hal penting dari hadits di atas yang dapat kita ambil faedahnya, diantaranya:
1. Jujur adalah kesesuaian antar berita (kabar) dengan kenyataan, sebaliknya dusta adalah ketidaksesuaian antara kabar dan kenyataan. Inilah yang merupakan hakikat dari kedua sifat ini menurut kebanyakan ulama.

2. Didalam hadits ini terdapat perintah untuk berlaku jujur, karena kejujuran itu akan menyebabkan seorang berbuat kebaikan, sedangkan kebaikan adalah merupakan jalan menuju surga. Allah Ta'ala berfiman,
"Sesungguhnya orang yang berbakti itu benar-benar berada dalam kenikmatan yang besar (surga)" (Qs. Al-Mutaffifin (83): 22).

3. Sesungguhnya jujur itu adalah sifat mulia yang dapat dicapai dengan pembiasaan dan usaha yang sungguh-sungguh; karena tidaklah seseorang yang senantiasa berupaya jujur pada setiap perkataan maupun perbuatannya, melainkan kejujuran itu akan tertanam di dalam jiwanya dan akan bersatu dengan tabi'atnya; hingga ia pun akan termasuk orang-orang yang jujur lagi berbakti disisi Allah.
Allah Ta'ala berfirman, "Diantara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang mereka janjikan kepada Allah" (Qs. Al-Ahzaab (33: 23).
Kejujuran itu adalah sifat terpuji yang mencakup perkataan, niat maupun kehendak.

5. Adapun sifat dusta, adalah akhlak tercela yang didapati oleh pelakunya dari kebiasaannya berdusta, hingga sifat itupun kemudian menjadi tabiat dalam dirinya, kemudian Allah mencatatrnya sebagai pendusta.

6. Hadits ini menunjukkan ancaman terhadap para pendusta; karena sifat ini akan mengantarkan pelakunya berbuat fasik dan maksiat, hingga berubahlah seluruh amalan dan perkataannya menjadi sesuatu yang bertentangan dengan kenyataan dan bertolak belakang dengan sifat taat kepada Allah Ta'ala, sedangkan keluarnya seseorang dari ketaatan kepada Allah adalah merupakan kehancuran yang akan menjerumuskan pelakunya ke dalam api neraka.

أقول هذا القول وأستغفر الله لي ولكم ولسائر المسلمين من كل ذنب فاستغفروه يغفر لكم إنه هو الغفور الرحيم

Khutbah ke-2 (Khutbah Kedua)

الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

"Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kalian kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa, dan janganlah kalian wafat kecuali dalam keadaan Islam."

Jama'ah Jum'at Hafizhakumullah,
Allah Subhanahu wa Ta'ala memerintahkan kita untuk berbekal, dan sebaik-baiknya bekal adalah takwa. 

وَتَزَوَّدُوا۟ فَإِنَّ خَيْرَ ٱلزَّادِ ٱلتَّقْوَىٰ ۚ وَٱتَّقُونِ يَٰٓأُو۟لِى ٱلْأَلْبَٰبِ ﴿١٩٧﴾

"Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Dan bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat!" (Q.S.2:197)

Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala senantiasa menjaga hati, lisan, dan perbuatan kita. Memberikan taufik dan hidayahNya, agar kita senantiasa berkata yang benar atau jujur. Jujur dalam hati, lisan, dan perbuatan. Memberikan kekuatan kepada kita untuk berupaya terus bersifat jujur hingga kita dicatat sebagai seorang yang jujur disisi Allah Subhanahu wa Ta'ala.

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً

اللهم صل على محمد وعلى آل محمد كما صليت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد ، وبارك على محمد وعلى آل محمد كما باركت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدَيْنَا وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالْإِيْمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلًّا لِلَّذِيْنَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوْبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِيْ أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَامًا

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ. وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ


Abu Farhan Fahrudin
Referensi Khutbah:
- Tafsir Ibnu Katsir [Tafsir Al-Quran Al-'Adhim], Al-Imam Ibnu Katsir
- Bulughul Maram min Adillatil Ahkam, Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani
- Taudhihul Ahkam min Bulughil Maram [Syarah Bulughil Maram], Abdullah bin Abdurrahman Alu Bassam

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)