Masuk Surga Tanpa "Diaudit" Terlebih Dahulu

0
Masuk Surga Tanpa "Diaudit" Terlebih Dahulu. Tanya Ustadzmu: Assalamualaikum Ustadz, saya dengar besok di akhirat akan ada yang masuk surga tanpa "diaudit" amalnya terlebih dahulu. Jadi, tanpa diperiksa, tanpa dihitung-hitung amal perbuatannya dia langsung dimasukkan ke surganya Allah Ta'ala. Nah, siapa sajakah mereka yang akan masuk surga tanpa "diaudit" terlebih dahulu tersebut? Mohon dijelaskan. Terimakasih, jazaakallahu khairan. (Hamba Allah)

Jawaban Ustadzmu: Wa 'alaikumussalam wa rohmatullah wa barakatuh.

Alhamdulillahi, wash-sholaatu was salaamu'alaa rosuulillaah. Wa ba'd.

Hamba Allah dimanapun Anda kini berada. Semoga Allah 'Azza wa Jalla senantiasa menganugerahi kepada kita semangat dan istiqamah untuk mengkaji dan mengamalkan syariat-syariatNya, sebagai wujud ketaqwaan kita kepadaNya.

Berkaitan dengan pertanyaan saudara, ada pembahasan menarik yang ditulis oleh Syaikh Muhammad bin 'Abdul Wahhab dalam kitabnya Kitab At-Tauhid.

Dalam Bab "Man Haqqoqo At-Tauhiida Dakhola Al-Jannata Bighoiri Hisaab wa Laa 'Adzaab" (Barang siapa yang Mengamalkan Tauhid dengan Sebenar-benarnya Maka Dia akan Masuk Surga Tanpa Dihisab dan Tanpa Diadzab) Syaikh menjelaskan dengan sebagai berikut ini:

Allah Subhanahu wata’ala berfirman:

إِنَّ إِبْرَاهِيمَ كَانَ أُمَّةً قَانِتًا لِلّهِ حَنِيفًا وَلَمْ يَكُ مِنَ الْمُشْرِكِينَ 

“Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan hanif (berpegang teguh pada kebenaran), dan sekali kali ia bukanlah termasuk orang orang yang mempersekutukan (Tuhan)” (QS, An Nahl, 120)

والذين هم بربهم لا يشركون

“Dan orang orang yang tidak mempersekutukan dengan Robb mereka (sesuatu apapun)”. (QS. Al Mu’minun, 59)

Husain bin Abdurrahman berkata: “Suatu ketika aku berada di sisi Sa'id bin Jubair, lalu ia bertanya : “Siapa diantara kalian yang melihat bintang yang jatuh semalam?. Kemudian aku menjawab: “Aku”, adapun aku  sesungguhnya ketika itu tidak sedang melaksanakan sholat, tapi karena aku disengat kalajengking”. Lalu Sa'id bertanya kepadaku : “Lalu apa yang kau lakukan ?”. Aku menjawab : “Aku minta diruqyah”. Sa'id bertanya lagi : “Apa yang mendorong kamu melakukan hal itu?”. Aku menjawab : “Yaitu  sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Asy Sya’by kepada kami”. Sa'id bertanya lagi : “Dan apakah hadits yang dituturkan kepadamu itu ?”, Aku menjawab : “Dia menuturkan hadits kepada kami dari Buraidah bin Hushaib :

"لا رقية إلا من عين أو حمة"

“Tidak boleh Ruqyah kecuali karena 'ain atau terkena sengatan”.

Sa'id pun berkata: “Sungguh telah berbuat baik orang yang telah mengamalkan apa yang telah didengarnya, tetapi Ibnu 'Abbas menuturkan hadits kepada kami dari Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda :

"عرضت علي الأمم، فرأيت النبي معه الرهط، والنبي معه الرجل والرجلان، والنبي وليس معه أحد، إذ رفع لي سواد عظيم، فظننت أنهم أمتي، فقيل لي : هذا موسى وقومه، فنظرت فإذا سواد عظيم، فقيل لي : هذه أمتك، ومعهم سبعون ألفا يدخلون الجنة بغير حساب ولا عذاب، ثم نهض فدخل منزله، فحاض الناس في أولئك، فقال بعضهم : فلعلهم الذي صحبوا رسول الله r، وقال بعضهم : فلعلهم الذين ولدوا في الإسلام فلم يشركوا بالله شيئا، وذكروا أشياء، فخرج عليهم رسول الله أخبروه، فقال :" هم الذين لا يسترقون ولا يتطيرون ولا يكتوون وعلى ربهم يتوكلون " فقام عكاشة بن محصن فقال : ادع الله أن يجعلنى منهم، فقال : أنت منهم، ثم قال رجل آخر فقال : ادع الله أن يجعلني منهم، فقال  :" سبقتك عكاشة ".

“Telah diperlihatkan kepadaku beberapa umat, lalu aku melihat seorang Nabi, bersamanya sekelompok orang, dan seorang Nabi, bersamanya satu dan dua orang saja, dan Nabi yang lain lagi tanpa ada seorangpun yang menyertainya, tiba tiba diperlihatkan kepadaku sekelompok orang yang banyak jumlahnya, aku mengira bahwa mereka itu umatku, tetapi dikatakan kepadaku: "bahwa mereka itu adalah Musa dan kaumnya", tiba tiba aku melihat lagi sekelompok orang yang lain yang jumlahnya sangat besar, maka dikatakan kepadaku: "Mereka itu adalah umatmu, dan bersama mereka ada 70.000 (tujuh puluh ribu) orang  yang masuk sorga tanpa hisab dan tanpa disiksa lebih dahulu". Kemudian beliau bangkit dan masuk ke dalam rumahnya, maka orang orang pun ramai memperbincangkan tentang siapakah mereka itu (yang masuk surga tanpa hisab dan tanpa disiksa)?. Ada diantara mereka yang berkata: "Barangkali mereka itu orang orang yang telah menyertai Nabi dalam hidupnya", dan ada lagi yang berkata: "Barangkali mereka itu orang orang yang dilahirkan dalam lingkungan Islam hingga tidak pernah menyekutukan Allah dengan sesuatupun", dan yang lainnya menyebutkan yang lain pula.

Kemudian Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam keluar dan merekapun memberitahukan hal tersebut kepada beliau. Maka beliau bersabda : “Mereka (yang masuk surga tanpa hisab dan tanpa disiksa) itu adalah orang-orang yang tidak pernah minta diruqyah, tidak melakukan tathoyyur dan tidak pernah meminta berobat dengan ditempeli besi yang dipanaskan, dan mereka pun bertawakkal kepada Tuhan mereka. Kemudian Ukasyah bin Muhshon berdiri dan berkata: "Mohonkanlah kepada Allah  agar aku termasuk golongan mereka", Kemudian Rasulullah bersabda: “Ya, engkau termasuk golongan mereka”, Kemudian seseorang yang lain berdiri juga dan berkata: Mohonkanlah kepada Allah  agar aku juga termasuk golongan mereka, Rasul menjawab: “Kamu sudah kedahuluan Ukasyah” (HR. Bukhori & Muslim)

Dari pembahasan ini kita dapat mengetahui adanya tingkatan-tingkatan manusia dalam bertauhid. Dari tingkatan tauhid ini kelak akan ada yang masuk surga tanpa hisab dan tanpa disiksa terlebih dahulu, yaitu mereka yang tidak meminta diruqyah, tidak meminta supaya lukanya ditempeli  dengan besi yang panas, dan tidak melakukan tathoyyur, dan mereka yang bertawakal kepada Allah. Hal tersebut adalah termasuk pengamalan tauhid yang murni. Tawakkal kepada Allah adalah sifat yang mendasari sikap tersebut.

Keterangan:

- Ruqyah, maksudnya di sini, ialah: penyembuhan dengan bacaan ayat-ayat Al qur’an atau doa-doa.

- 'Ain, yaitu: pengaruh jahat yang disebabkan oleh rasa dengki seseorang, melalui pandangan matanya. Disebut juga penyakit mata.

- Tathoyyur ialah: merasa pesimis, merasa bernasib sial, atau meramal nasib buruk karena melihat burung, binatang lainnya atau apa saja.

Nah demikian jawaban Ustadzmu tentang Siapa yang akan Masuk Surga Tanpa "Diaudit" Terlebih Dahulu. Semoga bermanfaat. Dan semoga Allah'Azza wa Jalla memasukkan kita kepada golongan mereka yang masuk surga tanpa hisab dan tanpa dihisab terlebih dahulu. Aamiin.

Wallahu a'lam bisshowaab.

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)